Ketika bulan Sya’ban tiba

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim, Bismillaahir rahmaanir rahiim..
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

‘Ha Mim! Demi kitab (Alquran) yang menjelaskan (kebenaran). Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. Yaitu urusan yang besar dari sisi Kami, sesungguhnya Kami adalah yang mengutus rasul-rasul.’ [QS 44:1-5]

Rasulullah saw bersabda:
“…Bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku…”(Mafatihul Jinan, bab 2, Sya’ban)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: Ketika bulan Sya’ban tiba Ali Zainal Abidin (sa) mengumpulkan para sahabatnya kemudian berkata: “Wahai sahabat-sahabatku, tahukah kamu bulan apakah ini? Bulan ini adalah bulan Sya’ban, Nabi saw bersabda: ‘Bulan Sya’ban adalah bulanku, berpuasalah kamu di bulan ini karena cinta kepada Nabimu dan mendekatkan diri kepada Tuhanmu’. Aku bersumpah, demi Zat yang diriku dalam kekuasaan-Nya, sungguh aku mendengar ayahku Al-Husein (sa) berkata: ‘Aku mendengar Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib (as) berkata: ‘Barangsiapa yang berpuasa di bulan Sya’ban karena cinta kepada Rasulullah saw dan mendekatkan diri kepada Allah, Dia mendekatkannya pada kemuliaan-Nya pada hari kiamat dan mewajibkan baginya surga’.” (Mafatihul Jinan, bab 2, Sya’ban)
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan Allah. Barangsiapa yang berpuasa satu hari, maka wajib baginya surga. Barangsiapa yang dua hari, maka ia akan menjadi sahabat para nabi dan shiddiqin pada hari kiamat. Barangsiapa yang berpuasa penuh satu bulan dan bersambung dengan bulan Ramadhan, maka dosa-dosa diampuni, dosa kecil maupun dosa besarnya walaupun ia berasal dari darah haram.”
Hadist ini bersumber dari Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) dari ayahnya dari bapak-bapaknya dari Imam Ali bin Abi Thalib (sa). (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 55)

Dari Usamah bin Zaid berkata, saya bertanya, “Wahai Rasulullah saw, saya tidak melihat engkau puasa di suatu bulan lebih banyak melebihi bulan Sya’ban.” Rasul saw bersabda, "Bulan tersebut banyak dilalaikan manusia, antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan diangkat amal-amal kepada Rabb alam semesta, maka saya suka amal saya diangkat sedang saya dalam kondisi puasa.” (HR Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ibnu Huzaimah)

Salah seorang ulama mengatakan, bahwa bulan Syakban terdiri atas 5 huruf, yaitu:
1. Syiin, melambangkan syanab, kehormatan
2. Al ‘ayn, melambangkan ‘uluw, diangkat dan diberi kehormatan
3. Ba, melambangkan birr, kebenaran
4. Alif melambangkan ulfa, kekeluargaan
5. Nun, melambangkan nur, cahaya
Ini adalah anugerah dari Allah SWT kepada semua hamba-Nya di malam ini. Wahai para muslimin wal muslimat, bulan ini adalah bulan kehormatan, syanab; ‘uluw, diangkat; bulan birr, kebenaran; bulan nur, cahaya dan bulan ulfa, kekeluargaan

Para sahabat menyebut-nyebut keutamaan bulan Sya’ban di dekat Rasulullah saw. Lalu beliau bersabda:
“Bulan Sya’ban adalah bulan yang mulia, Sya’ban adalah bulanku. Malaikat pemikul arasy mengagungkannya dan mereka mengenal haknya. Sya’ban adalah bulan yang di dalamnya rizki kaum mukminin ditambah. Di dalamnya amal kebajikan dilipatgandakan tujuh puluh kali, keburukan dihapuskan, dosa-dosa diampuni, dan kebajikan diterima. Di dalamnya Allah azza wa jalla membanggakan hamba-hamba-Nya, memandangi mereka yang berpuasa dan melakukan qiyamul layl, lalu Dia membanggakan amal mereka pada para malaikat pemikul arasy.”
Kemudian Ali bin Abi Thalib (sa) berdiri dan berkata:
“Demi ayahku dan ibuku, ya Rasulullah! Tolong jelaskan pada kami tentang keutamaannya, agar menambah semangat kami untuk berpuasa dan qiyamul layl, agar kami lebih bersungguh-sungguh di dalamnya.”

Anjuran Puasa di Bulan Sya,ban

Maka Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa satu hari di bulan Sya’ban, Allah mencatat baginya tujuh puluh kebajikan berbanding dengan ibadah satu tahun. Barangsiapa yang berpuasa dua hari di bulan Sya’ban, Dia akan menghapus keburukannya yang lalu. Barangsiapa yang berpuasa tiga hari di bulan Sya’ban, Dia akan mengangkat baginya tujuh puluh derajat di surga yang terdiri dari mutiara dan permata merah. Barangsiapa yang berpuasa empat hari di bulan Sya’ban, Dia akan meluaskan rizkinya. Barangsiapa yang berpuasa lima hari di bulan Sya’ban, Dia mencintai hamba-hamba-Nya. Barangsiapa yang berpuasa enam hari di bulan Sya’ban, Dia akan menyelamatkannya dari tujuh puluh macam bala’. Barangsiapa yang berpuasa tujuh hari di bulan Sya’ban, Dia akan menjaganya dari iblis dan para pasukannya dalam masa dan usianya. Barangsiapa yang berpuasa delapan hari di bulan Sya’ban, ia tidak akan keluar dari dunia kecuali ia diberi minuman dari telaga kesucian. Barangsiapa yang berpuasa sembilan hari di bulan Sya’ban, ia akan dikasihani oleh malaikat Munkar dan Nakir saat keduanya mengajukan pertanyaan padanya. Barangsiapa yang berpuasa 10 hari di bulan Sya’ban, Allah akan meluaskan kuburnya tujuh puluh hasta.
Barangsiapa yang berpuasa 11 hari di bulan Sya’ban, Dia akan memancarkan sebelas cahaya pada kuburnya. Barangsiapa yang berpuasa 12 hari di bulan Sya’ban, ia akan dikunjungi kuburnya oleh tujuh puluh ribu malaikat sampai sangkakala ditiupkan (hari kiamat). Barangsiapa yang berpuasa 13 hari di bulan Sya’ban, tujuh malaikat langit akan memohonkan ampuanan baginya.
Barangsiapa yang berpuasa 14 hari di bulan Sya’ban, semua binatang melata, binatang buas dan makhluk hidup di lautan akan memohonkan ampunan baginya. Barangsiapa yang berpuasa 15 hari di bulan Sya’ban, Tuhan Yang Mulia akan berseru untuknya: Janganlah ia dibakar dengan api neraka. Barangsiapa yang berpuasa 16 hari di bulan Sya’ban, tujuh puluhan lautan akan memadamkan api darinya. Barangsiapa yang berpuasa 17 hari di bulan Sya’ban, semua pintu neraka akan ditutup baginya. Barangsiapa yang berpuasa 18 hari di bulan Sya’ban, semua pintu surga akan dibukakan baginya. Barangsiapa yang berpuasa 19 hari di bulan Sya’ban, akan dikaruniakan padanya tujuh puluh ribu istana di surga yang terdiri dari mutiara dan permata merah. Barangsiapa yang berpuasa 20 hari di bulan Sya’ban, ia akan diberi tujuh puluh ribu pasangan bidadari.
Barangsiapa yang berpuasa 21 hari di bulan Sya’ban, para malaikat akan mengucapkan selamat datang dan mengusap-ngusapkan sayapnya padanya. Barangsiapa yang berpuasa 22 hari di bulan Sya’ban, ia akan dianugerahi tujuh puluh pakaian dari sutera yang halus dan sutera yang tebal. Barangsiapa yang berpuasa 23 hari di bulan Sya’ban, maka saat ia keluar dari kuburnya
datanglah padanya binatang melata dari cahaya, lalu ia menaikinya dan terbang menuju ke surga. Barangsiapa yang berpuasa 24 hari di bulan Sya’ban, ia akan diselamatkan dari kemunafikan. Barangsiapa yang berpuasa 25 hari di bulan Sya’ban, ia akan diberi syafaat oleh tujuh puluh ribu ahli tauhid. Barangsiapa yang berpuasa 26 hari di bulan Sya’ban, Allah mencatatnya sebagai orang yang selamat saat melintasi shirathal mustaqim. Barangsiapa yang berpuasa 27 hari di bulan Sya’ban, Allah mencatatnya sebagai orang yang diselamatkan dari neraka. Barangsiapa yang berpuasa 28 hari di bulan Sya’ban, wajahnya akan seperti bulan purnama pada hari kiamat. Barangsiapa yang berpuasa 29 hari di bulan Sya’ban, ia akan memperoleh ridha Allah Yang Maha Agung. Barangsiapa yang berpuasa 30 hari di bulan Sya’ban, ia akan dipanggil oleh malaikat Jibril dari bawah Arasy: Inilah amal yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya, inilah amal yang baru, dosa-dosamu diampuni yang lalu dan mendatang, Allah Yang Maha Agung dan Maha Mulia berfirman: “Sekiranya dosa-dosamu sebanyak jumlah bintang-bintang di langit, sebanyak tetesan hujan dan daun-daun pepohonan, butiran pasir dan sebanyak jumlah hari di dunia, niscaya Dia mengampunimu. Itulah karunia yang kemuliaan dari Allah setelah kamu berpuasa di bulan Sya’ban.”
Hadis ini bersumber dari Muhammad bin Ahmad Al-Ma’adi, dari Muhammad bin Al-Husein, dari Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Ali, dari Al-Hasan bin Al-Hasan bin Muhammad dari ayahnya, dari Yahya bin Abbas, dari Ali bin ‘Ashim Al-Wasithi, dari Atha’ bin Saib, dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas. (Asyhur Ats-Tsalatsah: 47-49)
Puasa Rasululah saw
Aisyah berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw berpuasa lebih banyak di bulan yang lain daripada berpuasa di bulan Sya’ban.”
Hadis ini bersumber dari Sufyan Ats-Tsauri dari Shafwan bin Sulaiman dari Aisyah isteri Nabi saw. Hadis yang semakna juga bersumber dari Malik bin Anas dan Umar bin Harits dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Aisyah isteri Nabi saw (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 66)
Umar bin Hamer berkata: “Sesungguhnya puasa Nabi saw di bulan Sya’ban bersambung dengan puasa bulan Ramadhan.”
Riwayat ini bersumber dari Ali bin Azhar Al-Ahwazi dari Fadhel bin ‘Iyadh dari Layts dari Nafi’ dari Umar bin Hamer. (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 66)
Yunus bin Ya’qub pernah bertanya kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) tentang puasa di bulan Sya’ban: Apakah salah seorang dari bapak-bapakmu berpuasa di bulan Sya’ban? Beliau berkata: “Bapak-bapakku yang terbaik adalah Rasulullah saw, beliau paling banyak berpuasa di bulan Sya’ban.” (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 51)

Amalan Shalat dibulan Sya'ban

Menurut Hasan al-Basri QS yang merupakan ulama sekaligus sufi besar dalam Islam, ”Tiga puluh orang sahabat Rasulullah SAW berkata bahwa barang siapa yang melakukan salat 100 rakaat, Allah SWT akan mengamatinya sebanyak 70 kali dan dalam setiap pengamatan-Nya itu, Allah SWT mengirimkan rahmat dan berkah kepadanya serta menghilangkan 70 kesulitan daripadanya.”
[Ingat bahwa Imam Hasan al-Basri QS] merupakan seorang Tabi’in (salah satu pengikut sahabat-sahabat Rasulullah SAW), yang meriwayatkan keterangan ini dari 30 orang sahabat.
Sayyidina Ali RA, KW menganjurkan untuk melakukan banyak ibadah pada malam ke-15 bulan Syakban dan melakukan puasa pada siang harinya.



Doa_Menyambut_Datangnya_Bulan_Ramadhan

a`uudzu billaahi minasy-syaythaanir-rajiim
Aku berlindung kepada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk
bismillaahir rahmaanir rahiim
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahra Ramadhan
Salam dan selamat datang wahai bulan Ramadan
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahral-qur'aan
Salam dan selamat datang wahai bulan Quran
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahran-nur
Salam dan selamat datang wahai bulan (yang penuh) cahaya
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahral-ijtimaa`
Salam dan selamat datang wahai bulan pertemuan
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahral-fuqaraa'
Salam dan selamat datang wahai bulannya kaum miskin
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahrat-tawbati wal-rujuu`
Salam dan selamat datang wahai bulan tobat dan kembali
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahrad-du`aa'i wal-wuquuf
Salam dan selamat datang wahai bulan doa dan wuquf (permohonan)
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahral-fuqaraa'i wadh-dhu`afaa'
Salam dan selamat datang wahai bulannya kaum miskin dan lemah
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahral-ihsan
Salam dan selamat datang wahai bulan Ihsan
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahral-`ushat
Salam dan selamat datang wahai bulannya para pendosa
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahral-fawzi wal-falaah
Salam dan selamat datang wahai bulan kemenangan dan keberhasilan
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahral-munaajaati wat-tasbih
Salam dan selamat datang wahai bulan munajat dan pensucian
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahral-da`wati wal-irsyaad
Salam dan selamat datang wahai bulan dakwah (seruan) dan bimbingan
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahral-taraawiihi wal-qiyaam
Salam dan selamat datang wahai bulan tarawih dan qiyam (berdiri)
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahral-mashaabiiha wal-qanaadiil
Salam dan selamat datang wahai bulan lentera-lentera dan segala cahaya
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahral-khazaa'ini wal-kunuuz
Salam dan selamat datang wahai bulan kantong dan harta karun
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahral-malaa'ikati was-salaam
Salam dan selamat datang wahai bulan malaikat-malaikat dan keselamatan
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahral-ifthaari wal-suhuur
Salam dan selamat datang wahai bulan buka (puasa) dan sahur
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahral-mutsiirati wal-ashabb
Salam dan selamat datang wahai bulan persemaian dan tuli dari segala dosa
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahradh-dhu`afaa'
Salam dan selamat datang wahai bulan kaum yang lemah
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahral-ajri wal-jazaa'
Salam dan selamat datang wahai bulan pembayaran kembali dan pemberian pahala
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahrash-shabri wash-shiyam
Salam dan selamat datang wahai bulan sabar dan puasa
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahras-sa`aadah
Salam dan selamat datang wahai bulan penuh kegembiraan
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahral-miftaah
Salam dan selamat datang wahai bulan kunci
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahral-washli wal-wishal
Salam dan selamat datang wahai bulan penyatuan dan pertemuan kembali
marhaban ahlan wa sahlan yaa syahral-wadaadi wal-muhabbah
Salam dan selamat datang wahai bulan persahabatan dan cinta
marhaban ahlan wa sahlan yaa Sayyidasy-Syuhuur
Salam dan selamat datang wahai penghulu dari semua bulan
lam na`rif qadraka wa lam nahfazh hurmataka yaa syahral-ghufraan
Kami belum memperlakukanmu sesuai dengan kebesaran nilaimu
Tidak pula mensucikanmu, wahai bulan pengampunan
fa ardha `annaa wa laa tasykuu minnaa ilar-Rahmaan
Namun demikian, ridalah terhadap kami, jangan salahkan kami di hadapan Yang Maha Pengasih
wa kun syaahidan lanaa bi fadhli wa al-ihsaan
Dan bersaksilah untuk kami dengan kebaikan dan ihsan!

0 comments:

Posting Komentar

 
© Buah Iman Dan Islam | Designed by r050prast | On : PROTONICA TV